Permandian Porame

Perjalanan berkelok-kelok, di mana hamparan sawah yang bersusun-susun rapi di setiap petaknya, menghiasi perjalanan yang mendaki menuju Permandian porame, yang terletak sekitar 7 KM dari kota palu. Hari itu, cuaca cerah awan-awan putih bersebaran di langit menghiasi birunya langit, matahari pun seolah memberikan keindahan di sana, dengan malu-malu, ia bersembunyi di sela-sela awan, mengintip keceriaan yang tampak di wajah ku saat itu. Gemuruh tawa dan gurauan pengunjung pun tak lepas memberikan kesan terindah di kedalaman jiwa.

Permandian ini, merupakan tempat wisata yang juga banyak di kunjungi oleh orang, apalagi saat liburan kali ini. Yah, mereka menjadikan permandian ini tempat berlibur, buat keluarga, para Muda-mudi baik yang bersama-sama dengan teman-teman bahkan ada yang menikmati indahnya suasana di permandian dengan sang kekasih.

Keceriaan yang di sertai rasa cinta yang mendalam tampak disela-sela senyum dan tawa para pengunjung. Pun buat anak-anak, Mereka tidak mau melewati kesempatan bermain dengan teman sepermainannya, yang tak sengaja bertemu atau yang sengaja datang bersama. Mereka terus bermain seolah lupa, kelak mereka akan dewasa dan memikul beban-beban hidup yang berat namun dengan tawa dan teriakan seolah mampu meyakinkan mereka bahwa kehidupan ini begitu indah.

Tak ayal buatku, keindahan itu pun masuk kedalam jiwa yang terdalam, hingga segala beban kehidupan pun terlepas. Terkadang-kadang bibir ini ikut tersenyum bahkan tertawa ketika melihat tingkah aneh bocah-bocah kecil yang lucu. Mereka berenang kesana kemari bahkan sekali-kali naik di papan loncat yang sudah disediakan oleh pengelolah permandian kemudian terjun ke air. Mereka bagaikan sekolompok malaikat-malaikat kecil yang tengah menikmati keindahan alam saat itu.
Segerombolan Muda-mudi pun tak mau melewati indahnya kebersamaan saat itu, canda dan tawa terus menghiasi raut muka mereka seolah lupa untuk memikirkan nasib mereka kelak dimana ditangan merekalah berjuta tanggung jawab kan terwariskan dari pendahulunya. Mereka menikmatinya dengan sahabat-sahabat bahkan ada yang duduk berduaan untuk memadu kasih. Belaian sayang dan cinta terus tampak seolah ingin meyakinkan bahwa keindahan alam dipersembahkan bagi setiap insan pecinta.

Keindahan porame saat itu, telah mampu menghipnotis ku dan juga pengunjung lain, agar melupakan, semua beban-beban hidup, dalam dekapan alam penuh cinta yang senantiasa ada di permandian porame.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tidak salah itu 7 KM jaraknya...???

bisa di hitung ulang...???